Polewali Mandar, 20 Agustus 2025 – 26 Agustus Ribuan pasang mata menyaksikan kemeriahan Festival Sandeq Silumba 2025 yang resmi dibuka di Pantai Bahari, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Festival ini bukan sekadar lomba perahu tradisional, melainkan simbol kebanggaan dan bukti nyata bahwa masyarakat Mandar masih menjaga dan merawat budayanya di tengah arus modernisasi.
Pelepasan perahu sandeq disertai pertunjukan seni dan musik tradisional menghidupkan kembali kejayaan bahari Mandar. Sorak penonton, tabuhan gendang, hingga nyanyian tema resmi festival menambah semarak suasana yang penuh makna.
Gubernur Sulawesi Barat dalam sambutannya menyatakan bahwa Sandeq Silumba bukan hanya pelestarian budaya, tetapi juga pintu masuk bagi kemajuan pariwisata daerah.
“Tradisi ini adalah identitas Mandar. Dengan Sandeq Silumba 2025, kita memperlihatkan kepada dunia bahwa budaya bisa berjalan seiring dengan pembangunan pariwisata dan ekonomi,” ujar Gubernur.
Selain pejabat daerah, masyarakat pun menunjukkan antusias. Wahyu, salah satu putra berdarah mandar , menegaskan pentingnya festival ini bagi generasi muda:
“Dengan adanya Sandeq Silumba 2025, ini bukti nyata bahwa Mandar masih merawat budayanya. Generasi muda bisa melihat langsung bagaimana semangat leluhur dihidupkan kembali melalui tradisi berlayar ini,” ucapnya penuh kebanggaan.
Festival ini tidak hanya menyajikan atraksi budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi. Ratusan pedagang lokal turut serta menjajakan kuliner khas Mandar seperti jepa, ikan bakar, dan aneka hasil laut. Wisatawan dari berbagai daerah ikut hadir, sehingga meningkatkan perputaran ekonomi di sulawesi barat.
Sandeq Silumba 2025 akhirnya bukan hanya menjadi festival budaya, melainkan juga momentum persatuan, kebangkitan ekonomi, serta simbol keberlanjutan warisan bahari Mandar yang akan terus dijaga lintas generasi.
