
Pemerintah Tradisional di Wilayah Kabupaten Sorong awalnya dibentuk oleh Sultan Tidore guna perluasan wilayah kesultanan dengan diangkat 4 orang raja yang disebut “Kalano Muraha” atau “Raja Ampat”. Keempat raja diangkat sesuai dengan 4 pulau tersebar dari gugusan pulau-pulau dengan wilayah kekuasaan yaitu Raja Fun Gering menjadi Raja di Pulau Waigeo, Raja Fun Malaba menjadi Raja di Pulau Salawati, Raja Fun Mastarai menjadi Raja di Pulau Waigama dan Raja Fun Malanso menjadi Raja di Lilinta Pulau Misool. Berdasarkan rentetan sejarah tersebut, maka Daerah Irian Jaya khususnya Kabupaten Sorong sejak dahulu telah mempunyai hubungan dengan Daerah Indonesia lainnya. Nampak pula Semboyan Bhineka Tunggal Ika tercermin bagi Penduduk Kabupaten Sorong khusunya di Kepulauan Raja Ampat. Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 11 distrik yang meliputi 85 kampung di area seluas 6.084,5 km2. Jumlah penduduk sebanyak 40.192 jiwa (sumber website Papua Barat). Kabupaten Raja Ampat dipimpin oleh Bupati Drs.Markus Wanma, M.Si dan Wakil Bupati Drs. H. Indah Arfan untuk periode tahun 2005 s.d 2010.
Kabupaten Raja Ampat merupakan daerah yang paling potensial dijadikan daerah tujuan wisata alam maupun wisata bahari. Hal ini dikarenakan daerah ini memiliki kekayaan hayati berupa keberagaman hayati ikan yang mencapai 1.150 jenis ikan laut. Selain itu, pesona bawah laut dengan aneka jenis terumbu karang yang jauh lebih banyak dan tidak terdapat di daerah lain seperti Lautan India Barat, pesisir Srilangka, India, Pakistan, Karibia, maupun daerah lain di dunia. Keberadaan flora tropic yang belum pernah ditemukan dapat kita peroleh di pulau-pulau seperti Pulau Salawati dan Batanta.
Kekayaan alam di kawasan Raja Ampat tidak hanya terbatas pada keindahan alam bawah laut, tetapi juga meliputi kebudayaan dan kesenian yang sangat unik dan menarik. Beberapa desa di wilayah ini telah mengukuhkan diri sebagai desa wisata, salah satunya Desa Arborek. Desa yang terletak di sebuah pulau kecil ini memiliki berbagai kesenian, mulai dari tarian tradisional, makanan Sinole yang terbuat dari sagu, hingga kerajinan anyaman daun pandan khas Arborek yang diwariskan turun-temurun antar generasi.
Betapa kayanya alam, sejarah, dan budaya Raja Ampat, sehingga membuat dunia berdecak kagum. Kini, kawasan ini telah menjadi salah satu tujuan wisata terkenal di dunia. Namun, karena akses yang terbatas, diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk mencapainya. Meski begitu, tidak perlu khawatir, karena kawasan ini semakin hari semakin berbenah dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk semua kalangan. Penginapan, mulai dari resor mewah hingga motel kecil yang terjangkau, dapat dengan mudah ditemukan di sini. Para wisatawan hanya perlu bijak dalam menjaga keindahan alam agar tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.