![Aulia Hanafiah, Ketua Divisi Hubungan Strategis DPP Muda Seudang Aceh Aulia Hanafiah, Ketua Divisi Hubungan Strategis DPP Muda Seudang Aceh](https://kabarcakrawala.com/wp-content/uploads/2023/10/WhatsApp-Image-2023-10-26-at-22.59.18_fdd3f247.jpg)
KABARCAKRAWALA.COM, Redelong – Ketua Divisi Hubungan Strategis DPP Muda Seudang Aceh menanggapi surat edaran KIP (Komisi independen pemilihan) Kabupaten Bener Meriah. Aulia Hanafiah atau lebih dikenal dengan sebutan nama B’aulia mengajak kepada seluruh Lapisan Masyarakat Kabupaten, agar dapat memilih para kandidat calon Pimpinan Rakyat (DPRK/DPRA) di masa yang akan datang nantinya untuk tidak salah pilih dalam menentukan pilihan. Kedepannya calon tersebut diharapkan dapat melakukan perbaikan, pembangunan, serta hal lainnya di kabupaten tersebut.
Setidaknya ada 3 cara dalam mempertimbangkan pilihan pemimpin Rakyat menurut B’aulia, di antaranya:
1. Pilihlah pemimpin rakyat yg paling banyak berbuat kebaikan kepada masyarakat.
2. Jika ada yang baik dan buruk, maka pilihlah yg baik.
3. Jika semuanya dianggap buruk maka pilihlah yang paling sedikit keburukannya.
Menurut B’aulia, cara masyarakat bisa menilai para Caleg DPRK nantinya itu sangat mudah, karena KIP (Komisi Independen Pemilihan) Kabupaten Bener Meriah telah mengeluarkan surat edaran dengan No 202/PP.01.06-SD/1117/2023 yang dikeluarkan tanggal 26 Oktober 2023 oleh Pimpinan lembaga tersebut.
Salah satu isi dari surat edaran tersebut tertuang adanya larangan pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) kepada semua calon legislatif (Caleg) DPRK di Kabupaten Bener Meriah agar tidak memasang APK di tempat-tempat yg telah ditentukan. Seperti tempat ibadah surau, Masjid, Rumah Kesehatan/Rumah Sakit, tempat-tempat pendidikan, gedung, halaman/perguruan tinggi milik pemerintah, serta fasilitas lainnya yang dapat mengganggu ketertiban publik.
“Nah, dari situ masyarakat bisa menilai, jika ada Caleg yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Lembaga KIP, maka Caleg tersebut kurang baik untuk di pilih karena telah melanggar aturan. Apabila aturan yang telah ditentukan berani dilanggar, bagaimana jika dia terpilih dan memimpin kedepannya? Pasti akan banyak pelanggaran-pelanggaran lainnya yang akan dilakukan. Jika kita melihat daerah-daerah yang maju seperti Singapura dan Malaysia. Mengapa mereka maju? Karena menurut pandangan saya, pimpinan mereka semua banyak yang taat aturan daripada yang melanggar aturan, kurang lebih begitu gambaran menurut saya”, ungkap pemuda yang pernah mempelajari dunia perpolitikan pada pemilihan raya di negara-negara maju tersebut.
“Begitu juga sebaliknya, kepada semua Caleg di Kabupaten tersebut untuk tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga penyelenggara pemilu, lembaga pengawas pemilu, serta pemerintah. Harapannya agar para Caleg dapat mencerminkan jiwa kepimpinannya kepada semua lapisan masyarakat untuk taat aturan.”, kata B’aulia mengakhiri pembicaraan.