Banggai Kepulauan-Sulteng, 20 September 2025; Berdasarkan data resmi dari Depot Luwuk, total alokasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk delapan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Banggai Kepulauan mencapai jutaan liter per tahun.
Namun, keluhan dari masyarakat terkait kelangkaan dan dugaan penyalahgunaan di lapangan terus bermunculan.
Menurut data yang dirilis, total alokasi BBM bersubsidi untuk seluruh SPBU di Banggai Kepulauan adalah 1.216 KL (1.216.000 liter) Pertalite dan 291 KL (291.000 liter) Solar setiap bulan. Secara tahunan, jumlah ini mencapai 14.592 KL Pertalite dan 3.492 KL Solar.
Rincian Alokasi per SPBU:
1. SPBU Bulagi Selatan (Desa Bonepuso): 150 KL Pertalite dan 38 KL Solar per bulan.
2. SPBU Kautu (Desa Kautu): 146 KL Pertalite dan 24 KL Solar per bulan.
3. SPBU Peling Seasa: 145 KL Pertalite dan 23 KL Solar per bulan.
3. SPBU Buko (Desa Labasiano): 100 KL Pertalite dan 45 KL Solar per bulan.
4. SPBU Tinangkung (Tompudau): 330 KL Pertalite dan 55 KL Solar per bulan.
5. SPBU Tinangkung Selatan (Mansamat A): 70 KL Pertalite dan 23 KL Solar per bulan.
6. SPBU Liang (Desa Liang): 130 KL Pertalite dan 45 KL Solar per bulan.
7. SPBU Totikum (Desa Sobonon): 145 KL Pertalite dan 38 KL Solar per bulan.
Meskipun data menunjukkan alokasi yang besar, masyarakat di Banggai Kepulauan melaporkan bahwa ketersediaan BBM bersubsidi tidak merata dan sering kali habis dalam waktu singkat.
Salah seorang warga mengeluhkan bahwa alokasi yang seharusnya cukup untuk masyarakat justru banyak dibeli menggunakan jerigen untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
“Bensin dan solar masuk biar lagi jutaan liter paling bertahan 2 hari untuk masyarakat, dan bahkan sangat langka dan banyak tidak tersedia, lari kemana solarnya” ujar salah seorang warga. Keluhan lain juga menyebutkan bahwa Solar di SPBU Buko sering kali kosong.
Juga seharusnya Polres Bangkep yang menjadi harapan masyarakat menjadi garda terdepan untuk memberantas mafia BBM di Bangkep namun faktanya tidak berkutik dan keok, dan semoga saja tidak ikut menikmati cipratan dana haram tutup mata dari para mafia…semoga saja tidak terjadi, yang jadi pertanyaan sekarang ada apa dengan Polres Bangkep…???
Selain itu, ditemukan pula dugaan pelanggaran lain, di mana beberapa SPBU tidak mencantumkan nomor seri pada papan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Masyarakat Bangkep juga sudah sangat muak dengan kondisi seperti ini, tindak pidana BBM dibiarkan seperti tontonan sirkus sedangkan aparatnya duduk manis.