NasionalSosial BudayaSulawesi Barat

Tantangan Pemadam Kebakaran Kab. Mamuju Dalam Menjalankan Tugasnya

×

Tantangan Pemadam Kebakaran Kab. Mamuju Dalam Menjalankan Tugasnya

Sebarkan artikel ini
Public Safety Centre Kab. Mamuju
Public Safety Centre Kab. Mamuju

KABARCAKRAWALA.COM, Mamuju – Pada pagi yang cerah di tengah hiruk pikuk Kabupaten Mamuju terlihat wajah panik seorang wanita dengan jari manisnya yang membengkak. Bersama dengan suaminya dan anaknya yang dalam gendongan suaminya, mereka menceritakan perihal kebutuhan mereka ke Public Safety Centre Kab. Mamuju. Sambil memperlihatkan jari manisnya yang membengkak, wanita itu kemudian bercerita bahwa sebuah cincin tersangkut di jari manisnya dan sulit untuk dilepaskan hingga membuat jari manisnya membengkak. Sebelumnya mereka telah mendatangi rumah sakit setempat untuk melepaskan cincin tersebut namun, pihak rumah sakit kemudian menyarankan wanita itu untuk mendatangi Public Safety Centre Kab. Mamuju agar kemudian mendapatkan pertolongan dari petugas disana.

Dengan sigap dan penuh kehati-hatian, Zubair (Kanitres Unit Evakuasi Pemadam Kebakaran Kab. Mamuju) memeriksa kondisi wanita tersebut. Pada awalnya, mereka mencoba untuk mengeluarkan cincin dari jari manis wanita tersebut. Namun, setelah berbagai macam usaha yang dilakukan hasilnya nihil. Zubair kemudian meminta izin kepada wanita tersebut untuk menghancurkan cincinnya karena usaha untuk mengeluarkannya tidak membuahkan hasil. Wanita tersebut menyetujuinya dan Zubair beserta petugas yang lain kemudian melakukan tindakan yang diperlukan untuk menghancurkan cincin itu.

Setelah cincin itu berhasil dihancurkan, terlihat raut wajah bahagia dari wanita tersebut beserta keluarga kecilnya. Mereka kemudian mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada para petugas pemadam kebakaran Public Safety Centre Kab. Mamuju seraya meninggalkan tempat tersebut. Kejadian tersebut merupakan satu dari sekian banyak tugas yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran Public Safety Centre Kab. Mamuju.

Pada saat mendengar kata pemadam kebakaran, orang-orang cenderung berpikir bahwa tugas mereka hanyalah memadamkan kebakaran. Namun, pada kenyataannya tugas mereka jauh lebih banyak daripada itu. Hewan ternak yang terjatuh ke dalam got, ular masuk ke dalam rumah, bahkan buaya yang masuk ke dalam perumahan masyarakat pun mereka selamatkan.

Akan tetapi, di tengah tugas mereka yang padat ada permasalahan yang senantiasa mengintai mereka. Kurangnya sarana dan prasarana yang mereka miliki menjadi hambatan tersendiri disaat mereka menjalankan tugasnya. Pada kesempatan yang berbeda Randy (Kabid Pemadam Kebakaran Kab. Mamuju) mengatakan, hingga saat ini pemadam kebakaran Public Safety Centre Kab. Mamuju hanya memiliki 4 unit mobil penembak, 2 unit mobil tangki dan personil dengan jumlah sekitar 70 orang. Padahal idealnya mereka membutuhkan 10 sampai 13 unit mobil penembak untuk ditempatkan di setiap kecamatan, agar pada saat terjadi kebakaran bisa langsung ditangani. Selain itu, diperlukannya tambahan hidran di titik-titik strategis seperti contohnya di dekat gedung-gedung perkantoran. Hidran juga harus memiliki jalur airnya sendiri dan tidak berbagi dengan warga supaya pada saat dibutuhkan kapasitas airnya cukup untuk digunakan dalam pemadaman.

Tidak hanya itu, sikap tak acuh masyarakat terhadap pencegahan dan penanganan kebakaran pun perlu untuk ditingkatkan kembali. Seperti contohnya, masyarakat seringkali tidak peduli dalam pengolahan sampah, sebagian besar sampah di daerah Kab. Mamuju diolah dengan cara dibakar, padahal ada jenis sampah tertentu yang tidak boleh untuk dibakar. Seperti contohnya, bekas parfum, obat nyamuk semprot ataupun bahan yang berbahan gas yang lainnya, seharusnya sebelum dibuang kaleng bekasnya dilubangi terlebih dahulu supaya gas di dalamnya keluar, bila tidak pada saat dibakar gas di dalamnya akan melepaskan tekanan yang tinggi dan meledak. Dan juga disaat musim kemarau yang panjang seperti sekarang sebaiknya masyarakat tidak membakar sampahnya di area yang terbuka, karena ditakutkan hal tersebut dapat memicu terjadinya kebakaran lahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *