Internasional

Jepang Berikan Visa Tinggal Jangka Panjang kepada Warga Rusia Penentang Perang di Ukraina

×

Jepang Berikan Visa Tinggal Jangka Panjang kepada Warga Rusia Penentang Perang di Ukraina

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Jepang telah memberikan izin visa tinggal jangka panjang secara istimewa kepada dua perempuan Rusia yang memutuskan untuk meninggalkan negara mereka sebagai bentuk protes atas invasi Rusia ke Ukraina. Berdasarkan sumber yang akrab dengan masalah ini, pada hari Minggu disebutkan bahwa keduanya diberikan izin untuk mengubah status tinggal mereka yang semula hanya bersifat sementara menjadi visa pelajar tanpa harus kembali ke Rusia terlebih dahulu, suatu pengecualian langka yang diambil dengan mempertimbangkan pandangan politik mereka.

Kisah kedua perempuan muda ini bermula dari wilayah Siberia Timur, yang memiliki minat mendalam terhadap budaya Jepang. Mereka mengambil keputusan berani untuk berangkat ke Jepang pada bulan September sebelumnya ketika Rusia mengeluarkan perintah mobilisasi militer sebagian. Keduanya merasa khawatir akan dipanggil untuk memberikan dukungan logistik dalam konteks konflik Ukraina tersebut.

Dalam usaha mereka untuk mencari kesempatan tinggal jangka panjang di Jepang, kedua perempuan ini tiba pada bulan November dengan memperoleh visa sementara selama 90 hari. Mereka kemudian berhasil memperpanjang visa mereka dan berusaha mencari peluang yang memungkinkan mereka tinggal lebih lama di negara tersebut.

Namun, situasi menjadi rumit ketika keduanya menyatakan bahwa kembali ke Rusia akan membahayakan keselamatan mereka, mengingat peran aktif yang telah mereka ambil dengan memberikan dukungan bagi Ukraina melalui media sosial dan jalur lainnya. Di Rusia, gerakan anti-perang sering menghadapi penindasan yang ketat, dan kebebasan berbicara sangatlah dibatasi.

Perubahan status tinggal kedua perempuan ini akhirnya disetujui pada bulan Mei, dan mereka sekarang akan menjalani masa belajar bahasa Jepang hingga Maret 2025 di sebuah sekolah kejuruan di Prefektur Chiba, sesuai dengan keterangan dari para pendukung mereka.

Seorang pejabat dari Badan Layanan Imigrasi menyatakan bahwa, meskipun tidak ada statistik resmi tentang kasus serupa sebelumnya, memberikan izin perubahan status tinggal kepada kedua perempuan Rusia ini dapat dianggap sebagai pengecualian istimewa yang jarang terjadi.

Nao Wakamatsu, seorang perwakilan dari Daiichi Sogo Group, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan administrasi untuk prosedur imigrasi, juga mengkonfirmasi bahwa ini adalah kasus pertama di mana izin tinggal di dalam negeri diberikan berdasarkan pertimbangan pandangan politik.

Kedua perempuan tersebut mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada para pendukung dan pihak berwenang imigrasi Jepang yang telah memberikan mereka kesempatan untuk tinggal lebih lama di Jepang dan menghindari potensi bahaya di Rusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *