Wijayanto Samirin, ekonom Universitas Paramadina, dalam sebuah diskusi baru-baru ini, menggambarkan situasi ekonomi Indonesia saat ini seperti mendaki gunung sambil mengangkat beban berat di tengah cuaca buruk. Kondisi global yang tidak bersahabat, seperti konflik Ukraina-Rusia, eskalasi Palestina, perang dagang Amerika-Cina, dan inflasi di Amerika, memperburuk kelemahan sektor-sektor utama Indonesia. Dampaknya sangat besar terhadap komoditi ekspor Indonesia, sementara utang negara meningkat dan daya saing menurun.
Untuk menghadapi tantangan ini, Wijayanto menyarankan modifikasi program warisan, peningkatan hutang berjangka panjang dengan bunga rendah, konsistensi kebijakan, reindustrialisasi, migrasi sektor informal ke formal, peningkatan penerimaan pajak, dan kolaborasi yang efektif. Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam meningkatkan literasi ekonomi, mendukung kebijakan yang rasional, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Transparansi, akuntabilitas, dan penggunaan produk lokal juga menjadi kunci. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk menghadapi tantangan global dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.