KABARCAKRAWALA.COM, Padang – Kualitas udara di Kota Padang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Data dari Stasiun AQMS menunjukkan bahwa Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kota Padang berada dalam kategori sedang. Parameter kualitas udara, khususnya PM2,5, telah mengalami peningkatan sejak tanggal 30 Agustus 2023.
“Jika melihat tren nilai ISPU untuk parameter PM10 dan PM2,5 (partikel debu dengan ukuran 10 dan 2,5 mikrometer), memang terlihat sedikit peningkatan tren nilai ISPU sejak tanggal 1 Agustus 2023 dibandingkan dengan tanggal 31 Agustus 2023. Hal ini menunjukkan adanya penurunan kualitas udara di Kota Padang, terutama terkait dengan partikulat atau debu,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon.
Partikel debu ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk kebakaran hutan dan lahan di kota tetangga. Selain itu, aktivitas pembakaran sampah rumah tangga dan jerami di pertanian, serta emisi dari kendaraan di jalan raya juga menjadi penyebab penurunan kualitas udara.
Untuk mengatasi dampak buruk dari penurunan kualitas udara, DLH Kota Padang mengimbau warga untuk mengenakan masker. Selain itu, mereka juga mendorong warga untuk aktif dalam penanaman pohon dan perawatannya, karena pohon dapat membantu mengurangi polusi udara. DLH juga menyarankan agar warga selalu merawat kendaraan bermotor mereka melalui tune-up rutin dan uji emisi kendaraan.
DLH Kota Padang juga mengingatkan agar warga tidak membakar sampah rumah tangga di halaman rumah, karena asap dan bau dari pembakaran sampah dapat mencemari udara dan merusak lingkungan sekitar.
Saat ini, Padang mengalami kurangnya hujan dalam beberapa hari terakhir, yang menyebabkan udara panas dan kering. NASA mencatat adanya 141 titik api di Sumatera Barat selama bulan Juli hingga Agustus tahun ini.
Dalam situasi seperti ini, kerjasama dari seluruh warga Kota Padang sangat diperlukan untuk menjaga kualitas udara dan lingkungan yang sehat.
